Aktif di Organisasi Kampus Why Not ?



  
ini foto aku waktu jadi panitia ospek kampus 
  
 Hai Mahasiswa se-Indonesia dari segala jurusan dan latar belakang yang berbeda tapi tetap  satu Indonesia , mahasiswa yang berprestasi daa berguna bagi bangsa dan negara Indonesia
    Mengenai mahasiswa yang banyak banget persoalan  dan segudang aktivitasnya  , banyak sekali cerita pengalaman yang ga akan habis untuk dibahas sampai kapanpun
    Cerita tentang banyak kegiatan layaknya aktivis kampus dimulai saat aku mulai kuliah di bulan September 2014 , jujur awalnya aku ga niat kuliah tapi karna bingung mau ngapain kalo ga kuliah dan bakal bingung kalo ditanya “Alifah kuliah dimana  ?” akhirnya setelah beberapa kali gagal masuk universitas sempet istirahat dari segala ujian tiba-tiba ada info jalur beasiswa bidikmisi di Universitas Sangga Buana ya udah deh coba-coba berhadiah .
     Tapi alhamdulillah ternyata  coba-coba berhadiah itu malah keterima ya udahlah diambil aja kata orangtua lumayan juga kan bidikmisi dapet uang saku tiap bulan , akhirnya aku mulailah jadi “mahasiswa” dan banyak aktivitas yang se-abrek-abrek  mulai dari tugas kuliah dan tugas organisasi kampus 
temen sekelas jurusan aku 

      Mulai dari ikutan “Himpunan Mahasiswa Manajemen”  di awal musim perkuliahan ,  dari masuk lembaga yang masih dari madya sampai sekarang aku udah di “Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi” banyak fase yang harus aku lewatin , banyak pengalaman dan temen dari beda universitas juga ada dan nambah wawasan banget 
koordinasi untuk acara yang akan dilaksanakan
ini contoh NPP HMM 



 
waktu jadi MC di acara debat economic






     

dialog terbuka mngenai pungli

panitia diaog terbuka

       Kamu tau ga kalo berorganisasi itu banyak sekali hambatan dan rintangannya  , kita bekerja untuk banyak acara tapi ga di gaji tapi kita bukan event organizer juga karena organisasi bukan semata-mata untuk itu melainkan mengajarkan kita banyak hal dari :
Ø mengatur waktu  antara kuliah , organisasi dan mencari duit kalo aku sih
Ø  berkoordinasi dengan teman dalam setiap kegiatan
Ø menngontrol emosi
Ø berstrategi dalam mengambil tindakan
Ø kritis terhadap persoalan 
Ø peduli dan peka terhadap lingkungan
Ø Melayani dan berpartisipasi dalam kegiatan yang menyngkut masyarakat
Ø Bagaimana cara membawa diri dalam setiap pertemuan di skala Bandung/Nasional
Ø Memperluas wawasan dan pertemanan

   Yaa begitulah banyak sekali manfaat yang di dapat walaupun benar kuliah itu niatnya belajar , ngerjain tugas , dapet ipk >3,5 . lulus cumlude cari kerja gampang  .
“Hmm “
For Your Informatiosns yaa guys  menurut riset ECC UGM (Engineering Career Center  Universitas Gajah Mada ) , 40 dari 59 perusahaan (68%) yang menjadi responden , menginginkan lulusan perguruan tinggi memiliki kompetesi “Comunication and Sales Skill  Inilah kemampuan seorang lulusan perguruan tinggi yang ternyata paling didambakan oleh perusahaan pencari tenaga kerja. Bukan sekedar kemampuan komunikasi in-formal, namun fasih dan luwes di dalam berkomunikasi dalam dunia formal yang mampu menghadirkan proyek besar bagi perusahaan.

Direktur ECC-UGM, Nurhadi mengungkapkan, “Generasi muda masa kini sudah terlalu lengket dengan gadget mereka, sehingga semakin mengikis kemampuan adaptasi sosialnya. Akibatnya menjadi semacam autis tertentu.” Sehingga wajar bila ke-59 perusahaan paling keras menyuarakan peringatan semakin terkikisnya aspek kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi pada generasi muda. Apalagi, masih banyak mahasiswa yang tetap saja mendewa-dewakan IPK tinggi, tapi mengorbankan kesempatan untuk mengasah softskill mereka.

Kemudian di peringkat ke-2 dan ke-3, sama-sama dengan persentase 59%, yaitu ‘Self Management’ dan ‘Presentation Skill’ menjadi tuntutan berikutnya yang diinginkan perusahaan. Ketiga aspek kemampuan tuntutan perusahaan ini harus juga dilekatkan dengan kemampuan berbahasa asing yang baik. Jadi, tidak diragukan lagi, perusahaan ingin bersama-sema dengan SDM-nya untuk memenangkan persaingan global. Tidak sekedar persaingan lokal atau nasional.

Duduk di peringkat ke-4, dengan persentase 58% (34 perusahaan responden), adalah ‘Leadership’. Semakin jelas polanya, yaitu mengharapkan kehadiran para calon pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan baik.

Lalu, IPK tinggi duduk di peringkat berapa? Apakah di peringkat ke-5? Ternyata peringkat ke-5 bukan faktor IPK tinggi, melainkan ‘Personality Development’, atau karakter dan komitmen pengembangan diri (54%, 32 perusahaan responden).

Selanjutnya adalah,

Peringkat ke-6 (49%, 29 perusahaan): Problem Solving Skill

Peringkat ke-7 (46%, 27 perusahaan): Conflict Management

Peringkat ke-8 (44%, 26 perusahaan): Emotional Control Skill

Peringkat ke-9 (37%, 22 perusahaan): Cognitive and Knowledge

Yup, ternyata IPK tinggi tetap menjadi dambaan perusahaan, dan menduduki di peringkat ke-9. Meskipun sebenarnya aspek cognitive dan knowledge ini sangat luas pengertiannya. Tidak hanya sebatas ilmu dan pengetahuan yang dipelajari di bangku kuliah, yang berpengaruh langsung terhadap IPK. Namun bisa juga mencakup pengetahuan umum lainnya. Jadi, secara spesifik, tidak hanya IPK tinggi. Pengetahuan umum dan pengetahuan praktis juga dibutuhkan.

Peringkat ke-10 (36%, 21 perusahaan): Project Management Skill

Sisanya adalah: Management/Organization, dan Learning Skill, yang persentasenya tidak terpaut jauh dari yang lain.

Kesimpulan

Sekali lagi, IPK jelas menjadi faktor penting. Terutama ketika mendaftarkan diri pada proses rekruitmen pegawai. Kalau IPK-nya rendah, perusahaan juga mikir-mikir. Dikhawatirkan, orang dengan IPK rendah berpotensi tidak memiliki tanggung jawab dan dedikasi tinggi, bahkan terhadap hidupnya sendiri. Pada saat masih di bangku kuliah, mahasiswa bertanggung jawab atas masa depannya untuk meraih IPK setinggi-tingginya, tapi bukan mendewa-dewakan IPK super tinggi dan mengorbankan waktu untuk bersosialisasi dan berorganisasi mengasah ketrampilan dan kompetensi yang didambakan ke-59 perusahaan tersebut.



Pembahasan selanjutnya mengenai fenomena IPK tinggi ini dapat disimak pada dua artikel berikut ini: Wahai Para Pengejar IPK Tinggi (Jilid 3) dan IPK Jaman Sekarang “Setinggi Pohon Cemara”, Sepertiga Lulusan Meraih Cum-laude, Apa Untung Ruginya?
Menurut aku kuliah dan organisasi sama pentingnya , pengalaman yang paling berharga dan tak bisa terulang lagi hehe 
Sebenernya kalau kkita bisa memanajemen waktu dengan baik seperti :
  • membuat schedule harian tentang apa aja kegiatan mu
  • atur waktu km se-efesien mungkin
  • Yakinlah bahwa kesibukamu sangat bermanfaat agar kamu menjalaninya dengan ikhlas
 
 
an-nisa 2014



Perkumpulan Bidikmisi 2014
karena kuliah dan organisai sama pentingnya guys



sumber : 
Line - Seputar Kuliah
ECC UGM
Opini Pribadi 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Evaluasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN dari BAB 1 dan BAB 4

Work as Sales Force in Spektra Multifinancing Part 2

Makalah Pengantar Manajemen Planning